Teramura yang sudah memiliki bisnis kuburan dan rumah duka membuka Hotel aneh ini setahun yang lalu. Hotel untuk para mayat ini bernama Lastel, menawarkan kamar untuk si mayat dengan sewa harian ¥ 12.000 (sekitar Rp. 1.400.000,-) dimana keluarga korban dapat sementara untuk menyimpan (atau mungkin memberi liburan untuk si mayat) saat si mayat menunggu giliran antrianpada krematorium kota yang akhir-akhir ini sedang ramai.

Menggunakan sistem penyimpanan mayat yang canggih dan otomatis, hotel ini menyimpan dan mengawetkan mayat dengan suhu yang dingin, selama mayat-mayat ini bersemayam beberapa hari di ruang yang bisa dilihat, siang dan malam keluarga atau teman-teman mendiang bisa datang untuk memberikan penghormatan terakhirnya.
Penginapan Hisayoshi Teramura dari luar tampak seperti hotel-hotel kecil lainnya yang berada di kota pelabuhan, kadang-kadang ada pasangan kekasih yang keliru masuk dan memesan kamar, sementara sang staff mengatakan, “Kami hanya menyediakan ruangan dengan suhu dingin.”
sumber : langit berita
0 komentar:
Posting Komentar